Menciptakan Lingkungan Positif Untuk Tenaga Penjual

Lingkungan dapat mempengaruhi apa yang ada di lingkaran lingkungan tersebut, dengan kata lain dapat mempengaruhi orang-orang yang ada dalam lingkaran laingkungan tersebut, misalkan saja kita berada di lingkungan yang masyarakatnya suka merokok, minum-minuman keras, bergadang tidak punya arti, narkoba, kumuh, berandal, tidak punya etika sopan santun, ngomongannya kotor, dan lain-lain, maka secara langsung dan tidak langsung dengan kurun waktu tertentu bisa mempengaruhi diri kita walaupun sebelumnya kita orang yang katakanlah dari lingkungan orang-orang baik dan berkelakuan baik. Begitupun bisa terjadi sebaliknya orang-orang yang berasal dari lingkungan dan perangai yang buruk, bisa berubah menjadi baik, bila memang berada dalam lingkungan yang masyarakatnya baik.

Begitu kuatnya pengaruh lingkungan bagi kehidupan orang, mendorong penulis untuk menggoreskan tulisan, "bagaimana kalau kita ciptakan lingkungan yang baik dan positif untuk para tenaga penjual yang kita miliki agar menjadi lebih produktif dan lebih positif lagi dalam memandang profesisinya sebagai tenaga penjual dan tentunya berujung kepada tenaga penjual itu sendiri, yaitu meningkatan pendapatannya yang akan mendorong bertambah sejahteranya hidup dan kehidupan mereka.

Bila lingkungan tenaga penjual yang kita miliki tidak baik, tidak kondusif, dan tidak positif, tentu akan sangat berpengaruh terhadap tenaga penjual itu sendiri, pastinya kenyamanan mereka sangat terganggu, akhirnya produktivitas menurun dan loyalitas akan hilang dan akhirnya akan mengundurkan diri sebagai tenaga penjual di perusahaan kita. Bila ini terjadi siapakah yang menanggung kerugiannya ? Pastinya semuanya bertanggung jawab.

Bagaimana menciptakan lingkungan yang positif untuk tenaga penjual ? Kita bisa mulai dari acara briefing pagi para tenaga penjual atau meeting pagi tenaga penjual yang biasa dilakukan oleh berbagai perusahaan. Di dalam briefing pagi, hal -hal yang penting kita ketahui adalah adanya motivasi, evaluasi, games atau play, komitmen.

Briefing pagi harus berisi siraman motivasi yang ringan , segar, lucu, menarik, bermuatan pengetahuan dan wawasan yang bersifat positif, menggunakan contoh dan atau analogi-analogi yang positif dan menarik, disertakan juga contoh atau cerita-cerita yang menarik, membuat yel-yel atau moto-moto pribadi atau kelompok  sekaligus menanamkan nilai-nilai sikap mental positif yang harus di miliki seorang tenaga penjual untuk dapat bekerja dengan baik dan benar serta mencapai target dan prestasi gemilangnya di akhir bulan. Bila hal ini dilakukan ters menerus secara konsisten, maka akan timbul keinginan yang keras atau hasrat positif untuk terus maju, bertumbuh, dan berkembang.

Pada tahapan evaluasi, biasanya kita membacakan hasil evaluasi harian dari seluruh tenaga penjual yang hadir, misalnya sampai tanggal hari ini sudah berapa pencapaiannya dan kurangnya berapa, dan bagaimana cara mencapinya, buatkan simulasi dengan menggunakan testimoni salah satu dari tenaga penjual yang telah menjual atau mencapai target pada hari ini. Buat semenarik mungkin, bergembira, menyenangkan, sehingga dapat menimbulkan kretivitas tenaga penjual untuk mengeraih kemampuannya mencapai target bahkan melebihi target yang di pertanggungjawabkan. Didalam tahapan evaluasi ini tidak perlu dengan marah-marah atau hukuman bagi tenaga penjual yang belum mencapai target atau penjualannya jauh tertinggal dari target, tapi kita cukup menanyakan masalahnya apa dan bagaimana solusinya, bila memang perlu diadakan pendampingan oleh supervisor secara individu atau dengan tenaga penjual yang senior, silakan saja, yang penting ada solusinya ke arah lebih baik. Bila marah-marah, sentakan, dan hukuman bila tidak tepat akan berakibat tidak baik, saran penulis sebaiknya di hindarkan cara-cara ini, yang lebih parah lagi hal ini akan dapat menekan jiwa tenaga penjual yang kita miliki dan akan melukai hatinya, kalau sudah begini, mana mungkin tenaga penjual kita bisa bekerja secara maksimal. Bisa tidaknya tenaga penjual menjual sampai mencapai target sepenuhnya adalah tanggung jawab kita sebagai pemimpin mereka, karena tenaga penjual yang kita miliki dan atau bergabung dengan kita sudah memiliki kemauan, kitalah yang berkewajiban untuk merubah kemauan mereka menjadi kemampuan, ini harus benar-benar disadari sebagai pimpinan dibidang penjualan atau marketing.


Games atau permainan harus kita berikan, dengan maksud agar suasana kebersamaan terbentuk, dan juga dapat mengambil pelajaran atau hikmah dari permainan yang kita lakukan bersama. Buat yang semenarik mungkin, dan bila memungkinkan yang bisa memberikan komentar yang positif dari permainan tersebut diberikan hadiah kecil-kecilan, dan di jadikan kiat atau strategi untuk lebih memacu dalam bekerja di lapangan, misalkan saja mengenai jumlah calon konsumen yang wajib mereka kunjungi setiap harinaya, bisa saja yang tadinya wajib 20 orang calon konsumen yang wajib kita kunjungi, menjadi 40 orang calon konsumen, begitu pun juga kita bisa menambahkan target mereka menjadi 2 kali lipat, yang pertama adalah target yang di wajibkan dari perusahaan dan target peribadi sesuai keinginan dan kemampuan tenaga penjual yang bersangkutan yang biasanya lebih besar dari yang diwajibkan perusahaan.

Komitmen adalah tahapan terakhir dari briefing sebelum mereka turun bekerja kelapangan mengunjungi calon konsumen. Seluruh tenaga penjual secara pribadi dan group (bila ada lebih dari satu group penjualan, satu group penjualan bisa berisi dari 15 -20 tenaga penjual dan dipimpin seorang leader dan atau supervisor penjualan), menyebutkan atau menuliskan target hari ini yang pasti dan atau yang memungkinkan untuk dicapai. Ingat komitmen yang di sebutkan atau dituliskan adalah target harian atau target hari ini saja. Komitmen ini akan mengikat mereka baik secara individu maupun kelompok, agar lebih bertanggung jawab kepada kewajibannya di hari ini. Bila hal ini dilakukan terus menerus dan secara konsisten, maka semua tenaga penjual akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas komitmen yang telah di ucapkan dan atau dituliskan, sehingga terciptalah budaya kerja yang memiliki komitmen tinggi berkinerja tinggi.

Ini adalah salah satu contoh kegiatan positif yang bisa kita lakukan di dalam ruangan yang kita kemas dalam bentuk briefing, bagaimana dengan lingkungan kerja di luar ruangan atau di kantor kita secara keseluruhan ? Mengingat kita harus menciptakan lingkungan yang positif untuk tenaga penjual, maka sudah seharuslahnya seluruh karyawan diluar tenaga penjual harus berusaha dan bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif bagi tenaga penjual, salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh tenaga penjual tanpa terkecuali dan melayani semua kebutuhan yang di butuhkan tenaga penjual dalam arti positif, serta merawat, menyenangi bagai anak kandung sendiri, memberikan sentuhan setiap kali berpas-pasan atau bertemu dengan tenaga penjual, begitupun ketika tenaga penjual menemui kita semua. Inilah satu bagian dari bagian lain untuk melengkapi perlakukan yang positif terhadap tenaga penjual, yang dapat di katakan sebagai salah satu asset terpenting bagi suatu perusahaan yang berorientasi profit.

Semoga bermanfaat, dan salam sukses selalu.











Menciptakan Lingkungan Positif Untuk Tenaga Penjual Menciptakan Lingkungan Positif Untuk Tenaga Penjual Reviewed by sales motivation on Oktober 25, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.