Mengatasi Keberatan Calon Konsumen

Hampir seluruh tenaga penjual yang berada di penjuru dunia baik yang sudah berkecimpung cukup lama dengan jam terbang yang tinggi, dan apalagi yang baru memulai profesi sebagai tenaga penjual, selalu mengalami kesulitan dalam hal menangani keberatan calon konsumen.

Keberatan calon konsumen biasanya diawali oleh penolakan untuk tidak mau membeli barang atau jasa yang sudah ditawarkan oleh tenaga penjual dengan segala  kemampuan dan teknik penjualan yang dipunyanya dan telah diterapkannya, dengan berbagai alasan calon konsumen bertahan untuk tetap kekeh dengan alasan penolakannya. Bahkan sering terjadi sebelum tenaga penjual bicara serasa menawarkan, calon konsumen sudah menolaknya dengan alasan tidak ada waktulah, tidak ada uanglah, dan sebagainya.  Bila boleh dikatakan profesi yang paling dirasakan kecewa atau rasa sakit hati adalah profesi tenaga penjual, karena mereka harus menahan rasa sakit ini dengan selalu ikhlas dan tidak menampakan wajah yang sedih maupun marah, walau sebenarnya sangat mengecewakan. Namun inilah salah satu suka dukanya atau konsekwensi logis yang harus diterima sebagai tenaga penjual. Oleh karena  terlalu seringnya mereka mengalami hal ini, maka timbulah kesadaran yang tinggi untuk menerima hal ini sebagai kenyataan dan positifnya menjadikan sikap, mental, dan prilaku tenaga penjual menjadi kuat dan lebih baiknya lagi berkembang menjadi mental juara yang selalu menciptakan prestasi penjualan dengan menjual di atas target yang ditentukan.

Jadi solusinya bagaimana  ? Coba kita ingat kata bijak dalam dunia penjualan "penjualan terjadi dimulai dari penolakan ... " Nah, kenapa tenaga penjual harus takut, khawatir, dan selalu berusaha untuk menghindar dari penolakan calon pelanggan., bila memang benar adanya bahwa tansaksi penjualan (closing) penjualan bermula dari penolakan dari calon konsumen.


Mempelajari Sebab Kenapa Calon Konsumen Melakukan Penolakan

Keberatan yang berakhir dengan penolakan  oleh calon pelanggan ini bisa terjadi dimulai dari cara tenaga penjual melakukan penawaran. Contohnya : Seorang tenaga penjual berkata : "Pak, sebaiknya bapak putuskan sekarang juga, karena besok harganya sudah naik sikar lima puluh persen, bila bapak membeli hari ini sama saya harganya masih segini, dan saya beri potongan harga 40%, bagaimana pak, sekarang saja ya pak..!" Tenaga penjual dengan kemampuan menawarkan seperti ini, yaitu pembicaraan yang mendesak agar calon konsumen memberikan jawaban dengan segera dan menyetujui pembicaraan tenaga penjual, maka akan menyebabkan calon konsumen merasa terlalu dipaksa, dan kesemestaan alam mental calon konsumen merasakan "suasana yang tidak menyenangkan" dan akhirnya bisa ditebak calon konsumen itu pun pasti melakukan penolakan.

Penolakan calon konsumen juga sering disebabkan penawaran yang dilakukan oleh tenaga penjual yang terlalu terburu-buru, langsung to the point (langsung menawarkan), tanpa basa-basi sehingga terpancar keramah-tamahan tenaga penjual pada saat pembukaan pembicaraan, dan bila ini bila ini dilakukan calon konsumen akan merasa senang, dan setelah senang itu pertanda baik bahwa pertemuan atau kunjungan tenaga penjual diterima baik oleh calon konsumen. Contoh : Setelah berhadapn langsung (face to face), tenaga penjual langsung saja mengungkapkan masudnya, kemudian menjelaskan harga, produk atau jasa yang akan dijualnya, terkesan terburu-buru, langsung bercerita tentang keunggulan produk atau jasa yang ditawarkannya, begitupun tentang perusahaan yang diwakilinya, sehingga tanpa disadari oleh tenaga penjual, di mata calon konsumen terlihat terlalu berlebih lebihan. Hal ini pulalah yang membuat calon konsumen melskukan penolakan.

Calon Konsumen juga akan melakukan keberatan yang akan berakhir penolakan, bila terkadang kurang tertarik atau tidak memiki ketertarikan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, hal ini bisa disebabkan oleh calon konsumen merasa ragu-ragu, khawatir, dan juga takut, barang atau jasa yang akan mereka miliki atau beli mutu, kualitas, atau benefit yang didapatkannya tidak senilai atau tidak seimbang dengan nilai barang atau jasa yang ditawarkan oleh tenaga penjual. Hal ini terjadi karena biasanya calon konsumen hanya ingin mendapatkan kepastian akan nilai atau sesuatu atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh tenaga penjual.

Mengatasi Keberatan Calon Konsumen Yang Berakhir Dengan Penolakan

Ada kalimat bijak dalam dunia penjualan yang harus di pahami oleh semua tenaga penjual, yaitu : "Cara terbaik mengatasi penolakan pelanggan adalah dengan tidak menciptakannya di awal penjualan."  Berdasarkan kalimat biajak diatas dapat disimpulkan bahwa sebenar-benarnya keberatan calon konsumen sehingga menimbukan penolakan itu tidak ada, hal ini semua karena persepsi atau tanggapan atau anggapan tenaga penjual itu sendiri saja yang berpikiran, yang merasakan, dan  yang mengatakan, bahwa pelanggan telah melakukan keberatan dan mengakibatkan penolakan. Contoh Calon konsumen mengatakan : "Ya, ampun... Barangnya bagus sekali, sayang  ya,  harganya mahal sekali ... !" Nah, bagaimana sikap tenaga penjual ... ? Jangan langsung reaktif, beraksi, dan berbicara, akan tetapi diamkan sekitar lebih kurang setengah menit, untuk calon konsumen tersebut memutuskan keputusannya atau biarkan calon konsumen tersebut memcahkan masalahnya..." Lalu calon konsumen bertanya lagi : "Aduh mahal sekalinya, bisa dapat kemudahan tidak, dengan membayar dua kali, jadi saya bayar 50% dulu bulan depan 50% lagi, dan barangnya di kirim bulan depan... ?" Nah, apa yang harus dilakukan tenaga penjual ? Jawabnya adalah sebagai seorang tenaga penjual yang baik, langsung bertindak membantu pelanggan untuk memberikan jalan keluarnya atau solusi. Disini jugalah tenaga penjual harus pintar-pintar dalam menangani keberatan calon konsumen yang mengakibatkan penolakan.

Jadi intinya adalah sesungguhnya atau sebenarnya calon konsumen tidak pernah, sekali lagi tidak pernah merasa keberatan sehingga menolak membeli  barang atau jasa yang ditawarkan oleh tenaga penjual, yang ada adalah calon konsumen melakukan penundaan pembelian barang atau jasa yang tawarkan kepada diri kita sebagai tenaga penjual.

Solusi yang tepat bagi tenaga penjual adalah setiap mengalami penolakan, kita selalu berpikir positif bahwa calon konsumen bukan menolak, konsumen hanya menunda pembelian barang atau jasa yang ditawarkan melalui kita pada saat ini, nungkin lain waktu mau membeli dengan kita. Oleh karena itu, penulis sangat mensarankan, di akhir pembicaraan dengan calon konsumen yang mungkin keputusannya melolak, selalulah berkata seperti ini : "Mungkin hari ini bapak atau ibu menunda pembelian barang atau jasa ini dari saya, mungkin satu minggu lagi, dua minggu lagi, atau bulan depan bila bapak atau ibu ingin barang ini, pasti saya akan menghubungi bapak atau ibu dan  saya akan datang kemari lagi... O,ya, bapak atau ibu bila tidak keberapan boleh saya minta nomor hp atau telepon yang bisa di hubungi .... terima kasih ya bapak atau ibu." Hal ini akan membawa dampak psikologis yang positif bagi para tenaga penjual, aehingga akan bertambah keyakinan dan percaya dirinya.

'Hidup adalah selalu belajar, bekerja, berusaha, berjuang, bersedekah, beramal, beribadah, dan berdoa..."
Salam Tetap Semangat dan Sukses Selalu...







Mengatasi Keberatan Calon Konsumen Mengatasi Keberatan Calon Konsumen Reviewed by sales motivation on April 07, 2016 Rating: 5

2 komentar:

  1. mantap pak ... saya mau bertanya , bagaimana cara promosi yang baik menurut bapak ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bila kita mau promosi dgn media, pastikan media beriklan kita sesuai dgn target sasaran atau segmen yg kita tuju. Begitupun dalam penusunan judul iklan, tema iklan dan body iklannya pastikan sesuai. Bila tidak menggunakan media beriklan atau secara tradisional, komunikasi getuk tular bisa digunakan... dari mulut ke mulut ...

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.