Prinsip Menjual



Sebagai tenaga penjual kita harus menyadari bahwa di dalam masyarakat luas yang akan dan atau sudah menjadi target segmen pasar penjualan kita di dalamnya terdapat suatu kenyataan dari yang Maha Pemberi Rezeki yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan telah menggariskan rizki masing-masing manusia ciptaan-NYA. Maksudnya adalah Tuhan berlaku sangat adil kepada manusia dalam urusan rezeki, semuanya sudah masuk dalam ketentuan-NYA. Sebagai salah satu contoh, bagi mereka yang berusaha atau bekerja lebih rajin, tekun, disiplin dan pantang menyerah akan mendampatkan rizki  yang lebih besar atau lebih baik dari pada mereka yang tidak rajin, tidak tekun dan cepat menyerah. Ini adalah salah satu contoh keadilan Tuhan. Contoh selanjutnya adalah bila kita bekerja dan atau meloakukan sesuatu pasti ada hasilnya.

Prinsip menjual yang penulis maksudkan adalah semua orang yang berusaha dengan cara yang beda dan atau cara yang sama, semuanya akan memperoleh rezekinya masing-masing. Misalkan ada orang yang sama-sama berusaha warteg ( warung nasi tegal), semuanya makanannya sama tempat atau lokasinya sama, pasti dua-duanya punya konsumen atau orang yang mengunjungi wartegnya untuk makan. Masalah laris atau laku atau banyaknya pengunjung warteg tersebut tergantung dari usaha yang dilakukan, contohnya bila warteg  A buka dari jam 06.00 pagi tutup jam 21.00 Wib pasti hasilnya akan lebih banyak dari pada yang buka jam 09.00 pagi tutup jam 19.00 Wib, begitu juga soal pelayanan kepada pengunjung atau orang  yang makan, kebersihan dan lain-lain sangat mempengaruhi hadirnya rezeki di kedua Warteg tersebut. Jadi rezekinya sudah ditentukan besar-kecilnya atau lancar tidaknya rezeki mereka sangat tergantung kepada usaha mereka.

Untuk itu mari kita pahami bersama prinsip menjual yang penulis maksudkan di sini adalah bahwa  di dalam masyarakat  ada 3 golongan atau kondisi masyarakat  dalam melakukan pembelian, terhadap sesuatu, yaitu:

1. Ada sebagian masyarakat yang mau, ingin, setuju, dan bersedia melakukan pembelian dengan kita sebagai tenaga penjual,  atas barang atau jasa yang kita jual tentunya dengan cara menawarkan. Sehingga barang atau jasa yang kita jual laku dibeli orang atau konsumen.

2. Ada sebagian masyarakat yang tidak mau, tidak ingin, dan tidak bersedia melakukan pembelian dengan kita sebagai tenaga penjual atas barang atau jasa yang kita jual tentunya dengan cara menawarkan. Sehingga barang atau jasa yang tenga penjual perusahaan lain jual laku di beli konsumen atau orang lain ini. Barang dan jasa yang mereka jual adalah barang yang sama dengan barang yang kita jual

3. Ada juga sebagian  masyarakat yang menanti-nanti, atau menunggu-nunggu kehadiran diri kita untuk membeli barang atau jasa yang kita jual atau tawarkan.

Inilah tiga golongan masyarakat yang telah ditentukan oleh Tuhan kepada kita sebgai rezeki bagi kita sebagai tenaga penjual atau bagi mereka yang berprofesi sebagai tenaga penjual dan atau pedagang.

Bila telah mengetahui hali ini, selanjutnya tenaga penjual mau melakukan apa ? Jawabannya adalah terus meningkatkan kemampuan diri sebagai profesional dalam bidang penjualan, terus belajar dan berupaya untuk tidak pernah berhenti melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Berkerjalah dan atau berusahalah dengan ikhlas dan sepenuh hati, dengan tujuan mendapatkan rezeki yang baik dan halal, dan memberikan benefit serta kepuasan terhadap pelanggan atas barang atau jasa yang kita jual dan atau tawarkan, dan juga pelayanan yang kita berikan.

Ini sebagai bukti juga bahwa Tuhan telah menyediakan rezeki kepada manusia atau kita semua, tinggal bagaimana kita menjemputnya, tidak dicari, karena memang sudah disediakan Tuhan. Bagaimana cara menjemputnya tergantung kepada usaha kita semua sebagai tenaga penjual.

Berdasarkan uraian dan pemahaman di atas dapat kita buat kesimpulan bahwa carilah masyarakat dan atau calon konsumen yang mau, ingin, dan bersedia membeli barang atau jasa yang kita jual atau tawarkan, dan juga temuailah masyarakan yang menanti-nanti kehadiran kita untuk membeli barang yang mereka butuhkan. 

Jangan membuang-buang waktu untuk menjual atau menawarkan jasa atau barang kepada  calon konsumen dan atau masyarakat yang tidak mau, tidak ingin, dan tidak bersedia membeli barang atau jasa yang kita jual atau kita tawarkan. Ingat bila kita mau menjual dengan hasil yang maksimal, kita harus menjual atau menawarkan dengan cara semenarik mungkin, sehingga konsumen merasa tertarik dan senang, lalu menjual atau menawarkanlah kepada sebanyak mungkin orang atau calon konsumen, karena semakin banyak calon konsumen atau masyarakat yang kita tawarkan maka kemungkinan besar hasil yang akan kita dapatkan juga pasti maksimal.




Salam sukses selalu …

Teruslah belajar dan berjuang….
Prinsip Menjual Prinsip Menjual Reviewed by sales motivation on Juli 12, 2016 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.