Pembukaan Penjualan = Penutupan Penjualan

Banyak keluhan yang diceritakan kepada penulis saat penulis masih berkecimpung di dunia penjualan, terutama para tenaga penjual yang sering kesulitan untuk melakukan closing atau menutup penjualannya dengan mulus, artinya calon konsumen yakin kepada tenaga penjual dan membeli produk atau jasa yang ditawarkannya. 

Banyak para ahli penjualan menjelaskan teknik-teknik penutupan yang bermacam cara, dan ini semuanya adalah benar adanya, dan memang harus dipahami oleh seorang tenaga penjual bila ingin berhasil melakukan transaksi penjualan di produk dan jasa apapun.

Penutupan penjualan ataupun pembukaan penjualan adalah sama adanya, sangat erat hubungannya dengan komunikasi langsung tatap muka. Jadi tenaga penjual harus melihat dengan fokus apa yang diucapkan calon konsumen baik secara verbal,  maupun non verbal. Non verbal dapat diartikan sebagai ekspresi wajah, gerak gerik atau panto mimik, begitupun dengan state (gaya tubuhnya). Komunikasi non verbal ini biasanya akan mencermikna komonikasi verbal walaupun disembunyikan atau tidak terucapkan. Tenaga penjual yang dianjurkan memahami komunikasi non verbal ini untuk lebih menambah kemampuannya dalam melakukan komunikasi penjualan atau transaksi penjualan.

Intinya dalam melakukan pembukaan penjualan sampai pada penutupan penjualan adalah buat calon konsumen menjadi senang terhadap diri kita sebagai tenaga penjual. Penapilan, ucapan, sikap, tingkah laku, harus mampu membuat calon konsumen senang hatinya menerima kehadiran kita, penjelasan kita, pelayanan kita, dan dan bagaimana caranya calon konsumen senang atau puas dirinya karena mendapatkan benefit atau manfaat dari barang atau jasa yang dibelinya.

Bila calon konsumen kesemestaan alam mentalnya sudah senang, maka calon konsumen akan menerima kita apa adanya, selanjutnya adalah terserah dari tenaga penjual. Oleh karena itu ilmu salesmanship yang paling baik menurut hemat penulis adalah bagaimana kita membujuk, merayu, dan mempengaruhi calon konsumen agar calon konsumen senang dan menerima tenaga penjual apa adanya terlebih dahulu. Membeli atau tidak membeli itu adalah hasil atau efek, atau akibat dari sebab. Oleh karena itu prediksikan sebab sebaik mungkin apa yang harus dilakukan supaya menimbulkan  akibat sesuai yang kita inginkan, yaitu membeli produk atau jasa yang kita tawarkan.

Salam Sukses Sampai Akhir ...