Memenuhi Dan Memfasilitasi Kebutuhan Tenaga Penjual

Pada dasarnya tenaga penjual yang Anda miliki saat ini sudah punya kemauan untuk bekerja, hanya saja Anda perlu mendorongnya untuk merubah kemauan mereka menjadi kemampuan.

Untuk dapat merubah kemauan tenaga penjual menjadi kemampuan, Anda harus dapat memfasilitasi segala kebutuhan fisik maupun emosional yang tenaga penjual Anda inginkan, yaitu sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisik

Kebutuhan fisik yang penulis maksudkan disini adalah kebutuhan yang berbentuk nyata, yaitu Anda harus menyediakan alat-alat promosi yang cukup, contohnya brosur, selebaran, clear holder, agenda, dan lain-lain, intinya adalah sales kit atau sarana dan prasarana yang mereka butuhkan untuk melakukan penjualan harus di fasilitasi, termaksud mungkin kendaraan yang layak untuk melakukan kunjungan ke calon konsumen. Selain itu Anda juga harus memfasilitasi hasil kerja dari tenaga penjual, seperti order yang diperolehnya segera ditindaklanjuti, yaitu barang yang  di order harus tersedia, sesuai dengan keiinginan tenaga penjual, termasuk juga harganya, dan pengiriman barangnya ke rumah konsumen harus tepat waktu sesuai selera tenaga penjual, serta begitu juga dengan pelayan paska penjualan (after sales servicenya) atas barang yang dijualannya harus bisa Anda tindak lanjuti.

2. Kebutuhan Emosional

Di dalam hal tertentu, seorang tenaga penjualan yang produktivitasnya tinggi dan tenaga penjual yang produktivitasnya rendah, selalu menginginkan kebutuhan emosinya terpenuhi. Kebutuhan emosional tenaga penjual meliputi, sebagai berikut ;

1. Semua orang harus berpihak kepada mereka

2. Mereka menginginkan kemudahan

3. Diperhatikan, dihargai, diberikan penghargaan terhadap kerja dan hasil kerjanya

4. Keinginan mereka selalu ingin dipenuhi

5. Ingin semua orang yang ada di kantor peduli terhadap mereka

Untuk memenuhi kebutuhan emosional tenaga penjual tersebut yang harus Anda lakukan adalah:

1. Menjelaskan secara benar dan terperinci tanpa manipulasi tentang hasil kerja tenaga penjual yang mereka dapat dan diproses sesuai dengan peraturan yang ada.

2. Jangan sekali-sekali memarahi atau memberikan vonis terhadap tenaga penjual. Jangan

 memarahi tenaga penjual yang produktivitasnya rendah dengan kata-kata kasar dan keras, karena kata-kata keras akan menekan jiwanya dan kata-kata kasar akan melukai hatinya.

3. Buat pikiran mereka tenang dan hati mereka senang, jika berjumpa dengan mereka kapanpun dan dalam situasi apapun, usahakan selalu senyum, sapa, dan tegur 2T & 1 T). Budaya 2 S dan 1 T ini harus selalu dilakukan oleh semua karyawan lain yang bukan tenaga penjual. Senyum menandakan kita semua senang bertemu dengan mereka, baik secra pribadi, cara kerja, dan hasil kerja. Sapalah dengan menanyakan kondisi mereka dengan sopan dan mencerminkan keramahtamahan yang segar dan hangat. Tegur berkaitan dengan pernyataan menggunakan bagaimana caranya mendapatkan konsumen, bagaimana kira-kira esok hari bisa lebih banyak lagi mendapatkan konsumen, bagaimana esok hari bisa lebih baik lagi dan apa yang dilakukan, dan sebagainya.  Hal ini akan mencerminkan perhatian Anda terhadap hasil kerja mereka, ketiga hal ini harus Anda lakukan terus menerus tanpa henti, tanpa terikat waktu dan tempat.