Bagaimana cara memuji tenaga penjual secara individu?
1. Ucapkan secara langsung dan sepontan; “Terima kasih, kerjamu
hari ini baik.” Sambil berjabat tangan dan menepuk bahu. Hal ini kita lakukan
pada saat tenaga penjual tersebut sedang bersiap-siap meninggalkan kantor untuk
melaksanakan tugasnya, atau bisa juga pada saat tenaga penjual pulang dari
menjalankan tugasnya diluar kantor, untuk melaporkan hasilnya. Calon tenaga
penjual yang kita mau puji ini bisa secara acak beberapa orang, bisa semuanya,
atau mereka yang kinerjanya sudah baik, dengan maksud agar lebih baik dan tidak
menurun kinerja, terserah saja.
2. Sapalah setiap saat kita bertemu atau berpaspasan dengan tenaga
penjual pada saat di kantor dan di luar kantor dengan ekspresi wajah yang
menyenangkan dan jangan lupa menyelipkan pujian. “Hai, apa kabar? “Hari ini
kamu (pastikan kita sebut namanya, itu lebih baik), terlihat lebih semangat,
dan ceria sekali.” Tambahkan pula dengan menepuk-nepuk bahunya.
3. Panggilah seorang tenaga penjual keruangan anda, katakanlah kita mau membicarakan sesuatu. Setelah tenaga penjual duduk dihadapan kita,
tebarlah pujian dengan melihat hasil kerjanya yang telah kita miliki; “Saya
salut, hormat sama kamu, karena baru awal bulan kamu sudah mampu menjual 50%
dari target, terima kasih, dan akhir bulan tentu kamu pasti bisa capai target
lebih dari 150 % kan? Saya sangat kagum dan akhir bulan nanti tepatnya tanggal
30, kita akan bertemu lagi dan ada hadiah yang akan saya berikan kepada kamu.”
Memberi pujian kepada tenaga penjual, hampir seluruh pemimpin
memahaminya tetapi dalam kenyataannya praktik seperti ini jarang sekali
dilakukan dan sangat jarang terlihat terjadi di dalam atau di luar lingkungan
kantor. Mengapa? Mungkin mereka terlalu sibuk bekerja menyusun strategi pencapaian
target dan sebaginya. Kalau pujian terhadap tenaga penjual ini dilakukan secara
terus menerus dan berkelanjutan oleh seluruh pimpinan yang ada diperusahaan,
jadi tidak terbatas hanya direktur, manajer, dan supervisor di bidang Marketing
dan Sales saja yang melakukan tetapi seluruh unsur pimpinan yang ada di
perusahaan tersebut, dapat dipastikan produktivitas tenaga penjual pasti akan
bertumbuh terus menerus, dan akhirnya akan memunculkan profit perusahaan sesuai
yang ditargetkan.
Kegiatan seperti ini dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dapat
dilakukan setiap hari, tentunya dengan berbagai variasi kalimat-kalimat atau
kata-kata pujian dan juga variasi ekspresi wajah, senyuman dan panto mimik atau
gerakan tubuh yang lebih bervariatif dan dapat membawa suasana yang
menyenangkan dan menyegarkan. Perlu diingat bahwa tenaga penjual akan merasa
tidak senang bila diberi kritian, oleh karena itu kalau Anda ingin memberikan
masukan coba gunakan kata-kata yang enak didengar dan cara-cara yang baik dan
benar sehingga tenaga penjual tidak tersinggung dan merasa diremehkan.
Bagaimana cara memuji tenaga penjual secara kelompok?
1. Usahakan setiap hari adakan briefing kepada para tenaga
penjual, contohnya masukan mereka semua dalam ruang tertentu, sebut saja
ruangan briefing sales. Briefing dapat didifinisikan sebagai bagian dari jenis
rapat dengan mementingkan atau mendahulukan penyampaian informasi secara
sederhana, ringkas, padat, jelas dan tegas dalam waktu yang singakt realatif
tidak terlalu lama. Mulailah kita sebutkan siapa-siapa dari tenaga penjual yang
memiliki kinerja baik secara akumulasi sampai hari ini, lebih baik lagi
perintahkan mereka untuk berdiri didepan ruangan menghadap para peserta
briefing lainnya. Berilah mereka pujian, seraya dibarengi oleh jabat tangan kita satu persatu. Berilah sedikit aspresiasi dengan hadiah kepada mereka,
lebih baik lagi hadiah yang anda berikan merupakan barang yang dia inginkan,
tapi belum sempat mereka wujudakan, contoh: sepatu, baju model tertentu, jam
tangan dan lain-lain.
2. Berilah pujian kepada seluruh tenaga penjual dengan mengatakan
bahwa “Kalian semua adalah pahlawan-pahlawan yang dapat menghidupkan kami semua
diperusahaan ini, oleh karena itu, kami wajib memberikan dukungan dan
memfasilitasi semua kebutuhan yang kalian butuhkan untuk lancarnya pekerjaan
kalian semua, terima kasih saya ucapkan atas hasil kerja kalian semua sampai
saat ini. Dan apapun yang terjadi kita akan selalu bersama, sampai kita pensiun
di perusahaan ini, Setuju….! “ Ini adalah salah satu contoh pujian yang dapat
anda ungkapkan, tentunya masih ada dan banyak kalimat-kalimat lain yang lebih
bagus dan bermuatan motivasi yang dapat anda gunakan.
3. Bisa ditambahkan setelah anda memberikan aspresiasi kepada
beberapa dari tenaga penjual yang berhasil, anda bisa meminta kepada mereka
satu-persatu untuk mengungkapkan kiat suksesnya dalam melakukan penjualan.
Contoh: “Bagaimana kalau, teman-teman yang sampai hari ini menjadi yang terbaik,
untuk memberikan sekedar berbagi kiat-kiat suksesnya untuk kita semua, setuju
teman-teman!”
4. Anda harus menguasai dan benar-benar memahami pesan dan atau
informasi apa yang akan disampaikan. Intinya adalah penyampaian informasi atau
pesan tersebut harus bersuasana dan atau bernuansa ceria, segar, terkesan menghibur,
mendidik, dan memotivasi. Informasi dan atau pesan yang mau disampaikan
sebaiknya diracik sedemikian rupa dan disampaikan dalam waktu yang singkat,
tapi tidak terkesan terburu-buru.
Kegiatan ini bisa kita beri nama “Briefing Pagi Untuk Tenaga Penjual.”
Kegiatan ini disarankan dilakukan mulai jam 08.00 atau paling lambat 08.30, bisa
dilakukan setiap hari dipagi hari, bisa juga dua hari sekali seminggu, atau
tiga kali sekali seminggu, tergantung dari kebutuhan yang kita inginkan. Waktu
yang digunakan bisa hanya 30 menit, 45 menit, satu jam, dan atau satu jam
setengah.
2. Membangun Hubungan Yang
Harmonis
kita harus menjadikan seluruh tenaga penjual selayaknya sebagai
anggota keluarga anda sendiri. Maksudnya adalah kita hurus menciptakan hubungan
yang hangat kepada seluruh anggota keluarga, ramah tamah, sopan santun, saling
menegur, saling menghormati, saling memberikan bantuan, saling melindungi, saling
member dan menerima, slaing tolong menolong, dan akhirnya terciptalah hubungan
yang hormonis di dalam satu keluarga tersebut.
Hubungan harmonis yang penulis maksudkan di sini adalah hubungan
yang saling menyenangkan antara kita dan seluruh tenaga penjual yang kita miliki, sehingga tibulah hubungan atau ikatan psikologi dan emosi yang positif
dan kuat, bahkan tidak berlebihan bila hal ini terjadi kita akan dianggap ayah
bagi mereka. Apa yang kita harus lakukan untuk menciptakan hubungan yang
harmonis ini, adalah sebagai berikut;
1. Kita harus memahami, tidak sekedar hanya mengetahui atau
mengerti saja, satu persatu tenaga penjual kita secara individu. Kita harus
memahami kerangka referensi mereka secara mendalam setiap individu tenaga
penjual. Informasi ini kita dapatkan dari daftar riwayat hidup mereka. Bila
memungkinkan dan ini harus kita lakukan berkunjunglah kerumahnya atau kerumah
orang tuannya, gali informasi sebanyak-banyaknya mengenai tenaga penjual ini,
apa kebiasaannya, apa kekuatannya, apa yang tidak disukainya, apa pernah meraih
prestasi baik saat sekolah maupun di tempat kerja yang dahulu, gali atau penghasilan
yang didapat, juga kelemahannya, dan sebagainya. Semakin banyak informasi yang kita dapatkan semakin bagus dan semakin berguna sebagai bahan referensi tentang
tenaga penjual ini. Kegiatan ini sangat positif dampaknya karena juga merupakan
dan atau menunjukkan kepedulian kita kepada tenaga penjual tersebut, penulis
sarankan, usahakan berkunjung saat-saat istimewanya, supaya lebih berarti,
misalnya saat Ayah dan atau ibunya berulang tahun, atau diri tenaga penjual itu
sendiri, atau sekedar menjenguk orang tuanya atau anggota keluarganya yang
sakit, dan lain-lain. Bawalah buah tangan sewajarnya untuk kedua orang tua
mereka, sebagai layaknya orang timur dalam bersilahturahim. Kegiatan ini bisa kita lakukan di mulai dari tenaga penjual yang prodiktivitasnya baik, boleh juga
dimualai dari tenaga penjual yang produktivitasnya rata-rata dan rendah.
Frekwensi kunjungan bisa diatur secara priodik, misalnya tiga bulan sekali atau
sesuai kebutuhan dan kepentingan kita, yang pada intinya adalah kegiatan ini
memberikan tambahan dorongan yang cukup efektif agar tenaga penjual kita tetap
pada kondisi yang prima dari segi metal atau psikologis.
2. Berdasarkan informasi yang telah Anda terima mengenai tenaga
penjual secara individu, maka kita bisa mengelolanya menjadi bahan motivasi untuk
diri tenaga penjual yang bersangkutan, dan bila ini kita lakukan dengan baik,
mustahil tenaga penjual tersebut tidak akan “berlari kenjang”, dia akan selalu
semangat mengejar di atas target yang telah ditentukannya. Contoh mari kita berempati,
seolah-olah tenaga penjual itu adalah kita. Katakanlah tenaga penjual itu
namanya Polan. “Hai Polan kemari sebentar. Hari ini kamu kelihatan bergairah
sekali deh … seraya menyalaminya dan lempar senyuman dan wajah yang serius. O, ya,
saya ada sesuatu yang pasti kamu sukai, dan kamu pasti tambah bergairah lagi …
Ini sambel tempoyak yang kamu suka, kebetulan saudara saya baru pulang dari
medan dan saya menitipkannya buat kamu.
‘’ Apa yang Anda rasakan, bila kita tiba-tiba mendapatkan sesuatu
yang memang kita sukai atau senagi itu, pasti senang kan?
Kegiatan-kegiatan seperti ini harus dibangun terus menerus dengan
berbagai macam inovasi dan kreativitas yang kita lakukan. Hal ini bukan saja
akhirnya kita mendapatkan produktivitas yang baik dari mereka, juga hal lainnya,
seperti rasa hormat mereka kepada kita, loyalitas, integritas, kejujuran, dan
lain-lain.
3. Hubungan yang harmonis ini harus diciptakan, tidak terjadi
dengan sendirinya, jadi harus benar-benar dipersiakan, direncanakan, dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Bila ternyata hasilnya tidak atau kurang
maksimal berarti ada yang tidak beres, oleh karena itu segera lakukan tindakan
perbaikan. Contohnya; Mungkin tenaga penjual ini adalah memang tidak punya
minat menjadi tenaga penjual, karena sudah dua bulan tidak ada realisasi
penjualannya, walupun kita sudah lakukan pelatihan, pembinaan dan lain-lain,
berate jalan yang terbaik adalah meneluarkannya. Ibarat sebuah kayu lapuk, bila kita ukir sebegitu hebatnya kita ukir, tidak akan pernah menjadi ukiran kayu
yang bagus, tapi bila kayu itu bagus dan kuat, ketika kita membuat ukiran, maka
hasilnya akan menjadi ukiran kayu yang bagus sesuai yang kita kehendaki.
Menciptakan hubungan yang harmonis ini dapat kita lakukan dimana saja, kapan
saja, pada situasi dan kondisi apapun, bila bertemu dengan tenaga penjual,
ingatlah selalu bila kita harus menciptakan dan membangun hubungan yang
harmonis bila kebetulan atau sengaja bertemu dengan tenaga penjual.
Like and Subscribe Channel youtube saya di bawah ini ....
http://www.youtube.com/c/LukiOno
Memberi Pujian Secara Individu Dan Kelompok.
Reviewed by sales motivation
on
September 30, 2019
Rating:
Tidak ada komentar: