Efektivitas menurut hemat penulis adalah berasal dari kata
efek atau akibat. Jadi apabila kita melakukan sesuatu kegiatan atau tindakan
efeknya bagaimana ? Apakah efeknya atau akibat yang ditimbulkannya sesuai
dengan keinginan kita apa tidak, bila sesuai berarti efektif, bila tidak sesuai
atau kurang sesuai, berarti tidak efektif dan atau kurang efektif. Contoh; Saya
seorang tenaga penjual senior, sedang memberi
pembinaan kepada seorang tenaga penjual junior, saya berkata : “Bulan
ini kamu harus dapat capai target 100% ya… “
Ternyata akhir bulan tanggal 31, dia hanya mencapai 80%, ini tandanya
pembinaan saya tidak efektif, dan atau kurang efektif, karena hasilnya tidak
I00% sesuai dengan apa yang saya inginkan, yaitu mencapai target 100%.
Masalahnya adalah bagaimana caranya agar seorang tenaga
penjual memiliki efektivitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Adapun hal yang
perlu diperhatikan adalah :
1. Sorang tenaga penjual yang telah memiliki kemampuan
menjual, tanpa melihat berapa umurnya atau usianya, selalu dapat menjaga cara
berpikirnya, sikap mentalnya dan emosionalnya kearah yang lebih positif,
membangun, dan bermanfaat. Contoh :
Pekerjaan menjual adalah pekerjaan utama saya, dan perkerjaan menjual
ini adalah pekerjaan yang sangat mulia, karena membantu banyak orang atau
perusahaan, dan dunia ini digerakan oleh profesi menjual, misal : bila tidak
ada tenaga penjual mana mungkin ada Hand Phone di tangan kita. Pekerjaan
menjual tidak ada pensiunnya, dan bila saya tidak bekerjapun, saya pasti sudah
memiliki tabungan yang cukup banyak untuk di hari tua nanti bersama keluarag,
atau minimal saya punya usaha. Penghasilan tenaga penjual tidak ada batasnya,
tergantung seberapa keras , cermat, dan rajinya saya bekerja. Bila saya
malas-malasan bekerja hasilnya juga malas atau kecil, atau sedikit, bila saya
rajin, hasilnya pun akan banyak.
Jadi kesimpulannya, seorang tenaga penjual, bila selalu
melakukan pengendalian diri secara terus menerus, maka mereka akan selalu
memiliki efektivitas dalam melakukan pekerjaannya.
2. Seorang tenaga penjual yang berhasil, memiliki kemampuan
untuk menyusun rencana tindakan atau rencana kerja (action plan) secara
mendetail. Mereka juga menggunakan
tenaga, pikiran, dan waktunya secara efisien. Contohnya : Tenaga penjual selalu
memiliki rencana kerja yang terinci, katakanlah dari tanggal 01 sampai dengan
tanggal 30 akhir bulan, mereka mau melakukan apa ? Melakukan penawaran kepada
siapa, ke konsumen yang sudah memebeli atau langganan atau calon konsumen
baru ? Kelokasi mana ? waktunya jam
berapa ? Berapa lama ? Biaya transportasi dan mungkin biaya jamuan berapa ?
Barang atau jasa yang di tawarkan apa ? dan sebagainya- dan sebagainya.
Jadi kesimpulannya seorang tenaga penjual yang selalu konsisten
menyusun rencana kerjanya secara detail
dan menjalankannya dengan usaha yang sungguh-sungguh, maka dengan
sendirinya apa yang dikerjaakannya menjadi efektif.
3. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Seorang
tenaga penjual yang berhasil, selalu menjaga kesehatannya. Siapapun orangnya,
apapun profesinya bila diperhatikan lebih jeli, maka terlihat memiliki kesamaan
atau ciri-ciri yang sama, yaitu orang yang memiliki produktivitas yang tinggi
selalu memperhatikan kesehatannya, misalnya dengan tidur teratur, makan makanan
yang sehat, olah raga, diet makanan berlemak atau kolestrol, dan secara rutin
memeriksakan kondisi kesehatannya. Kesehatan ini penting bagi mereka, karena
dapat mendorong motivasi mereka untuk terus produktif mengejar tujun atau target
penualannya atau target hidupnya. Kesehatan fisiknya dapat menjadikan kesegeran
bagi fisik dan jiwanya sehingga dapat terus menerus bertahan mencapai puncak
prestasi.
Jadi kesimpulannya seorang tenaga penjual dapat bekerja
dengan efektifitas yang tinggi bila kondisi kesehatannya selalu terjaga,
sehingga fisik dan jiwanya selalu dalam kebugaran.
4. Tenaga penjual harus dapat mengikuti perubahan yang
terjadi, misalnya perubahan teknologi, yang semakin lama semakin cepat, bila
kita tidak mengikuti akan ketinggalan zaman dan bekerja tidak akan efektif,
karena perubahan teknologi akan mempengaruhi profesi kita sebagai tenaga
penjual, misalnya, teknologi internet, tenaga penjual harus minimal mengetahui
tenologi aplikasi internet, minimal bisa menggunakannya. Apa pun bentuknya
kemajuan teknologi itu tidak ada salahnya, kitalah yang harus menyesauikan
diri, jadi tenaga penjual mau tidak mau, suka tidak suka harus memahaminya
dengan jalan belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tenaga penjual harus mengikuti,
dan atau bukan sekedar mengikuti, tapi memahami dan mampu memanfaatkan
perkembangan atau perubahan teknologi yang ada berkaitan dan atau mempengaruhi
profesi kita sebagai tenaga penjual, sehingga kita mampu melaksanakan pekerjaan
kita secara efertif.
Salam Sukses selalu…
Efektivitas Tenaga Penjual
Reviewed by sales motivation
on
Juni 02, 2016
Rating:
sangat menginspirasi sekali untuk pengembangan bisnis saya
BalasHapusterimakasih Pak Haji
Seperti biasa.. sangat luar biasa pak lukiono
BalasHapusmantap pak ....
BalasHapus