Sebagaimana yang kebanyakan orang pahami, bahwa sebenarnya
rejeki itu, sudah ada dan disediakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, tinggal
bagaimana kita berusaha untuk mendapatkannya / menjemputnya, bukan berusaha
untuk mencarinya. Contoh : Seorang Tenaga Penjual menawarkan barangn kepada
calon konsumen, Calon Konsumen itu
adalah manusia yang berminat dan mau membeli barang yang kita tawarkan,
pertanyaannya adalah: “Adakah calon konsumen dari sekian banyak orang atau
masyarakat yang mau dan membeli barang yang kita tawarkan ?”
Jawabnya pasti
ada, jadi kita tidak perlu mencari lagi, tinggal bagaimana kita menjemput calon
konsumen itu dengan cara menawarkan / menjual barang yang kita tawarkan, dan
cara menawarkan barang kepada calon konsumen harus dan dapat dilakukan dengan
sikap yang sopan, ramah, menarik, menyenangkan, semangat, mendengarkan calon
konsumen berbicara dengan antusias, dan lain-lain, sehingga calon konsumen
merasa sangat diperhatikan dan dilayani dengan baik, dengan cara seperti ini
timbulah rasa tertarik calon konsumen, yang akhirnya menimbulkan minat untuk
membeli, dan lalu membeli barang yang kita tawarkan.
Kita harus yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa, telah menyediakan
rezeki kepada seluruh makhluk
ciptaan-NYa, termaksud manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, baik
seluruh makhluk yang melata dan berjalan di muka bumi, maupun yang ada di udara
dan di dalam laut yang paling dalam sekalipun, telah disediakan rezekinya
masing-masing, sehingga bisa bertahan hidup.
Begitu pun semua bentuk bisnis yang dilakukan oleh semua
orang di muka bumi ini, juga diberikan rezekinya masing-masing, dan untuk
memilikinya harus dengan jalan usaha atau berusaha dengan baik dan benar.
Contohnya: Mereka yang berbisnis menjual barang Elektronik dengan cara
pembayaran tunai juga laku dan ada konsumennya, begitu juga mereka yang menjual
barang Elektonik yang menjual dengan
pembayaran secara kredit juga laku dan ada konsumennya, ini mencerminkan
keadilan sang pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Kesimpulannya adalah kita harus yakin seyakin-yakinnya, bahwa
rezeki itu sudah ada dan disediakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, selanjutnya
adalah bagaimana kita berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkannya dengan cara
masing-masing, tentunya disarankan dengan cara yang baik dan benar.
Apabila yang kita yakinkan adalah rejeki itu dicari, maka
dalam proses pencarian rezeki kita tersebut, bisa kita dapatkan dan bisa
juga tidak bisa kita dapatkan, karena
kita mencari, jadi rezeki kita belum ada masih dicari, oleh karena banyak dari
sebagian orang yang tidak menyakinkan hal ini, akibatnya mereka selalu mencari,
dan kata mencari itu mengadung arti ketidak pastian bisa dapat dan bisa tidak.
Contohnya: Seorang Tenaga Penjual hari ini mau mencari Order (rezeki), karena
mau mencari order (rezeki) bisa dapat bisa tidak, akan tetapi kalau Tenaga
Penjual itu yakin 100% bahwa order (rezeki) itu sudah ada, yaitu ada pada
setiap masyarakat atau orang lain yang kita kunjungi yang kita sebut calon
konsumen, dan Tenaga Penjual itu hanya berusaha menjemputnya untuk mendapatkannya dengan cara menawarkan
yang menarik, baik dan benar, maka sudah
dipastikan akan mendapatkan Order (rezeki) tersebut. Kita harus selalu ingat,
bahwa sekecil kecilnya usaha yang kita lakukan, pasti akan ada hasil yang kita
dapatkan sesuai dengan usaha yang kita lakukan. Jadi rezeki itu memang sudah
ada, tinggal bagaimana kita berusaha /
menjemput untuk mendpatkannya.
Kita harus benar-benar yakin bahwa Tuhan
Yang Maha Esa menjadikan kita untuk hidup didunia, dengan diberikan seperangkat
rejekinya untuk kehidupan di dunia. Persoalannya adalah bagaimana cara kita
mengusahakannya / menjemputnya untuk mendapatkan rezeki tersebut, seperti
dengan rajinkah, penuh semangatkah, kerja keraskah, dengan seriuskah.
Rejeki di jemput, bukan dicari
Reviewed by sales motivation
on
Mei 04, 2016
Rating:
waah sangat terkesan dengan pembahasan rejeki di jemput , bukan di cari.
BalasHapusijin share ya pak
izin share ke anak buah saya pak
BalasHapusLuar Biasa sekali Pak Luki. mantap !!
BalasHapusblog ini adalah blog yg sangat luar biasa...blog ini sangattt menginspirasi saya untuk trs berubah ke arah yg lebih baik...terima kasih pak lukiono...semoga ilmu yg bapakk sharing menjadi amal jariah untuk bapak...Aamin
BalasHapusSangat luar biasa pak
BalasHapus