Sejak zaman dahulu kala, zamannya nenek moyang kita, orang telah melakukan penjualan. Cara
yang dilakukan adalah dengan sistim
barter, yaitu tukar menukar
barang. Pada saat itu belum ditemukan dan di sepakati uang sebagai alat
pembayaran. Tujuan pada waktu itu adalah memenuhi kebutuhan sehar-hari contoh
yang memiliki beras dan atau gandum akan ditukarkan dengan sekerat daging atau seember ikan, begitu juga
sebaliknya yang memilik daging atau ikan ditukar dengan gandum atau beras, dan lain-lain jenis dan
penukaran barang yang mereka lakukan sebagai aktivitas penjualan dan
pembelian.
Setelah ditemukan dan disepakati
uang sebagai alat pembayaran yang berlaku, maka kegiatan jual beli dalam bentuk
barter ini sejalan dengan waktu dan peradaban manusia yang semakin maju atau modrn telah di tinggalkannya.
Menjual itu mudah bahkan sangat mudah sekali, semua orang bisa
melakukan, bahkan ketika kita masih di dalam perut pun sebenarnya sudah
menjual, contoh, bayi di dalam kandungan menendang-dendang rahim atau perut
ibunya, itu mungkin dia minta makan agar ibunya minum susu atau minum vitamin
atau minta di elus-elus, lalu si ibu pasti mengelus-ngelus perutnya sambil
minum susu dan vitamin.
Ketika masih bayi, baru satu sampai tiga bulan, contohnya pada saat belum bisa berbicara,
seorang bayi menangis bila lapar atau haus,
ngamuk atau menggeliat-geliat bila kegerahan, karena udara yang panas dan tidak nyaman, hal ini sebenarnya bayi te rsebutsudah
melakukan penjualan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dan dalam kontek ini bahwa sebenarnya ketika kita masih berada di dalam kandungan dan ketika
masih sangat balita, kita telah di berikan kemampuan untuk berkomunikasi dalam
hal ini adalah komunikasi dengan melakukan
gerakan-gerakan tertentu, gerak -gerik atau panto mimik, lambang khusus,
ekspresi wajah, sehingga si ibu memahami apa yang diinginkannya. Kemampuan berkomunikasi ini, bisa disimpulkan sejak masih
bayi kita sudah melakukan “Komunikasi Pennjualan,” yaitu bagaimana mempengaruhi
si ibu agar ibunya mengetahui, memahami,
sehingga melakukan sesuatu yang diinginkan oleh si bayi tersebut.
Jadi kesimpulannya adalah tidak ada alasan yang kuat untuk
orang yang tidak bisa melakukan penjualan, oleh karena itu kita harus
meyakinkan diri kita bahwa kemampuan menjual itu sudah kita miliki sejak masih dalam
kandungan merupakan salah satu karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Kita wajib
mensykurinya, memanfatkannya, dan mengembangkannya untuk kehidupan kita yang
lebih baik di jalan yang di ridhoi-Nya.
Dalam perkembangannya kedepanhya, menjual itu sangat mudah sekali, kata kunci
menjual itu adalah “MENAWRAKAN.” Maksudnya adalah menawarkan apa yang kita
miliki atau yang akan kita tawarkan
(barang atau jasa), lebih lanjut lagi menjual adalah menawarkan
dengan cara semenarik mungkin kepada sebanyak mungkin orang atau calon konsumen.
Menawarkan semenarik mungkin yang dimaksudkan di sini adalah harus berorientasi kepada calon konsumen, atau
melihat apa kebutuhan atau keinginan calon konsumen, perlakuan atau pelayanan
apa yang di sukai calon konsumen atau kebanyakan calon konsumen baik yang sudah
baku berlaku secara universal atau perlakuan khusus. Contoh semua calon konsumen menginginakan suasana yang
menyenangkan, ini yang berlaku universal jadi kita harus tersenyum, ramah, dan
tidak menyebarkan bau yang kurang sedap, dan lain-lain, yang bersifat khusus,
contohnya bila calon konsumen kita mempunyai suatu kesenangan atau hobby misalnya
dia hobby sepak bola dan menceritakannya pada kita, kita harus menanggapi
dengan serius dan komentar-komentar yang mendukung apa yang di ucapkan calon
konsumen tersebut, sehingga calon konsumen tersebut merasa senang, karena calon
Konsumen merasa mendapat lawan bicara yang cocok dan lain-lain.
Lebih lanjut tujuan seseorang
melakukan penjualan atau menjual adalah untuk mendapatkan uang,
contohnya kita bisa melihat pada jaman dahulu, pernah kita dengar dengan
panggilan Saudagar atau Toukeh ( bos atau pemilik modal dan perdagangan dari para pedagang ). Oleh karena itu, kegiatan menjual
seperti para pedagang yang melakukan penjual dapat memiliki uang yang banyak,
atau mereka para pedagang menjadi kaya raya memiliki uang dan harta yang
berlimpah dengan melakukan kegiatan menjual.
Kita bisa melihat di sekeliling kita, lihatlah dan amatilah
banyak orang yang melakukan kegiatan menjual, kehidupannya pasti lebih baik dan
memiliki kekuatan ekonomi yang lebih baik, tentunya kita lihat para pedagang
atau pengusaha yang tekun dan berhasil melakukan penjualan atau berdagang. Seperti
kata-kata bijak bahwa 9 dari 10 pintu
rezeki ada pada penjualan atau perdagangan.
Perkembangan selanjutnya adalah kegiatan menjual menjadi
sebagai suatu profesi seperti halnya prosesi seorang pengacara, Hakim, Dokter,
Polisi, guru dan lain-lain, kenapa seperti itu, karena kegiatan menjual
tujuannya adalah melakukan kegiatan untuk bekerja mencari nafkah atau mendapatkan
uang dalam usaha memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan keluarga, Hakim,
Dokter, Guru, Polisi, dan yang lain-lain
juga bekerja mencari nafkah atau mendapatkan uang untuk memenuhi
kebutuhan hidup dirinya sendiri dan keluarga. Jadi sama-sama mencari dan mendapatkan uang dan profesi menjual juga membutuhkan
keterampilan, misalnya bagaimana cara atau teknik menawarkan yang menarik, cara
merayu atau mempengaruhi calon konsumen ( Salesmenship), cara menentukan harga
(Price Knowledge), pengetahuan tentang produk (Product Knowledge), sama denganm
profesi seorang Dokter, Hakim, Pengeacara, Polisi, dan lain-lain yang harus
memiliki keterampilan-keterampilan sesuai bidangnya.
Disamping itu semua profesi pasti berkerja atau beraktivitas
untuk melayani orang lain atau masyarakat, begitu juga dengan profesi menjual
melayani orang lain atau masyarakat, yaitu membantu orang lain atau masyarakat untuk
mendapatkan perasaan senang atau puas
yang mereka inginkan atas apa yang mereka beli dan atas diri mereka sendiri. Jadi
menjual itu merupakan suatu profesi, sama dengan profesi lainnya yang ada di
dalam kehidupan bermasyarakat diseluruh dunia.
Bahkan kalau kita kaji lebih dalam lagi, menjual adalah
kegiatan ekonomi yang paling sehat, tidak ada kegiatan ekonomi yang paling
sehat keculai menjual, karena dengan menjual kita akan memperoleh keuntungan
berupa uang, dan dengan uang tersebut bila jumlahnya relatif banyak kita dapat
melakukan dan mendukung kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.
Berprofesi sebagai tenaga penjual, bisa mendapatkan uang sebanyak-banyaknya tanpa di batasi, tentunya dengan melakukan
penjualan sebanyak mungkin yang kita mampu, tanpa ada yang bisa menbatasinya. Selanjutnya
kita juga bisa mengatur berapa banyak penghasilan kita dalam satu hari, satu mimggu, satu bulan, satu tahun, begitu
juga dengan jam kerja kita, serta apapun yang kita lakukan terserah kita sendiri tanpa
ada ikut campur orang lain, kelompok atau oraganisasi lain dan atau ikut campur pihak lain.
Pengertian Menjual
Reviewed by sales motivation
on
Mei 02, 2016
Rating:
sangat bermanfaat dan menginspirasi untuk senin pagi ini ....... terima kasih pak
BalasHapus